Kamis, 04 April 2013

10 Persiapan Sebelum Mendaki Gunung

Mendaki gunung bukanlah hal yang mudah. Tapi, hal itu lumrah dilakukan bila Anda punya persiapan matang sebelumnya. Berikut 10 hal yang perlu Anda siapkan sebelum terjun ke alam liar pegunungan.

Tak banyak orang yang rela mengorbankan kenyamanan demi menikmati indahnya alam. Mendaki gunung adalah olahraga yang tergolong ekstrem. Beban, medan, dan risiko akan terus menghadang di depan mata. Alam, termasuk juga pegunungan, punya misteri yang tak terbaca nalar. Oleh karena itu, Anda butuh beberapa persiapan untuk menghadapi alamnya yang liar.

detikTravel pada Senin (23/4/2012) berbincang dengan Harley Bayu Sastha, penulis seri buku 'Mountain Climbing for Everybody' sekaligus Redaktur majalah elektronik Mountmagz. Dari perbincangan tersebut, terangkumlah 10 hal yang perlu Anda siapkan sebelum melakukan pendakian. Persiapan matang, untuk hasil yang memuaskan:

1. Olahraga

Ini adalah hal terpenting sebelum melakukan pendakian. Tubuh harus fit serta terbiasa menghadapi medan berat. Alangkah baiknya bila Anda berolahraga rutin, setiap hari. Olahraga beberapa hari sebelum pendakian malah membuat badan Anda pegal. Tak perlu angkat beban atau melakukan olahraga berat. Anda cukup jogging minimal 30 menit dalam sehari, maka tubuh akan terus bugar.

2. Merencanakan perjalanan jauh-jauh hari

Merencanakan perjalanan tak hanya penting saat traveling ke perkotaan. Carilah informasi sebanyak mungkin tentang lokasi gunung, kondisi medan, lamanya perjalanan, hingga topografi dan jalur yang akan dilalui. Hal ini dilanjutkan dengan alokasi waktu perjalanan hingga penyediaan bujet.

3. Persiapkan identitas diri

Banyak orang menyepelekan hal ini, termasuk juga para pendaki. Padahal, identitas diri adalah hal terpenting bagi siapa pun yang akan bepergian. Tanpa identitas diri Anda tidak akan diizinkan masuk ke kawasan gunung atau pun taman nasional yang menaunginya. Bawalah Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau kartu identitas lain seperti Surat Izin Mengemudi (SIM) dan kartu pelajar/ mahasiswa.

4. Tinggalkan pesan atau catatan kepada keluarga dan teman terdekat

Siapa yang tak khawatir ketika mengetahui keluarga atau teman terdekatnya akan melakukan pendakian? Oleh karena itu, buatlah catatan untuk keluarga dan teman Anda tentang lokasi gunung, juga nomor yang bisa dihubungi di sana. Ini adalah langkah antisipasi bila telepon genggam Anda tak bisa dihubungi karena sulitnya sinyal, atau kehabisan baterai di tengah jalan.

5. Cek perlengkapan sebelum berangkat

Jangan lupa bawa perlengkapan yang memadai, pun cocok dengan medan dan cuaca. Sesuaikan beban yang akan dibawa, jangan sampai terlalu berat untuk tubuh Anda. Cek lagi daftar beberapa barang krusial: tenda, matras, sleeping bag, rain cover, jas hujan, jaket, baju ganti, serta P3K atau obat-obatan pribadi.

Lakukan packing secara efisien dan efektif, dengan mengisi tiap sisi backpack atau carrier dengan baik. Jangan biarkan ada barang apa pun menggantung di luar tas, walaupun gantungan kunci sekali pun. Hal itu akan mempersulit pergerakan Anda.

6. Bawalah bahan makanan sesuai kebutuhan
Tak perlu bawa seluruh bahan makanan dari rumah. Anda bisa membelinya di kota terdekat dekat lokasi gunung. Lebihkan jatah makanan untuk satu hari berikutnya, untuk antisipasi Anda terkena cuaca buruk atau tak bisa turun gunung dengan cepat.
Walaupun praktis dan ekonomis, mie instan bukanlah sumber karbohidrat yang tepat selama pendakian. Mie instan boleh saja dijadikan makanan sampingan, namun nasi harus menjadi sumber karbohidrat pokok. Mie instan akan menguras air di tubuh Anda, sehingga dehidrasi pun cepat terjadi. Padahal, dehidrasi adalah satu hal yang dihindari mengingat sumber air pegunungan yang minim.

7. Bawalah alat tulis dan pita berwarna

Hal ini juga seringkali dilupakan oleh para pendaki. Bawalah alat tulis, minimal satu buah pulpen dan notes/buku kecil. Selain itu, bawa juga pita berwarna. Hal ini dibutuhkan bila Anda memutuskan untuk berpisah dengan rombongan, atau setidaknya jalan duluan. Pita itu akan menuntun teman-teman Anda agar tak salah mengambil arah.

8. Perhatikan kesehatan tubuh

Walaupun sudah melakukan olahraga rutin, kondisi tubuh bisa saja sewaktu-waktu drop. Hal ini bisa menyebabkan banyak hal, seperti kelelahan bahkan pingsan di tengah pendakian. Jika beberapa hari sebelum pendakian Anda merasa kurang fit, lebih baik perbanyak istirahat. Jika H-2 kondisi belum juga membaik, lebih baik batalkan atau undur waktu pendakian. Tentunya Anda tak mau sesuatu yang buruk terjadi di perjalanan, bukan?

9. Kenali teman perjalanan

Mendaki gunung bisa dilakukan dengan siapa saja. Terlebih lagi, berbagai organisasi dan komunitas bisa menjadi wadah untuk menyalurkan hobi yang satu ini. Kenalilah terlebih dahulu teman pendakian Anda. Satu nilai lebih bila ia atau mereka pernah lebih dulu mendaki gunung tersebut. Dengan begitu, Anda tak perlu khawatir tentang medan serta kondisi gunung.

10. Melapor kepada petugas di pos pendakian

Ini adalah hal terakhir yang harus Anda lakukan sebelum pendakian. Tiap gunung punya pos pendaftaran masing-masing. Gunanya, untuk mencatat identitas diri dan memastikan Anda turun gunung tepat pada waktunya. Hal ini juga penting agar petugas setempat bisa langsung menghubungi pihak berwajib, keluarga, dan kerabat Anda.

Bila melakukan ekspedisi, maka petugas setempat akan meminta surat dari kepolisian. Namun jika ingin mendakinya saja, surat itu tidak diperlukan. Anda hanya perlu mencatat identitas diri dan membayar biaya retribusi yang cukup murah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar